kata temenku, aku selalu nutup 2 pintu yang kupunya. Tapi tak ada yang sadar bahwa sebenarnya aku membuka sebuah jendela. jendela dimana aku bisa memandang luas ke arah luar dan bahkan aku tak pernah menutup jendela itu saat aku terlelap. semua orang bisa melihat kedalam dari jendela itu, bahkan masuk jika mereka mau. Tapi mungkin mereka tak menyadarinya. Dari jendela inilah aku melihat seseorang, sebut saja "Windowman". Aku tau Windowman tak sendiri, karena itu mungkin aku hanya bisa menatapnya saja dari jendela yang kubuka itu. Dan aku tahu,, dia tahu bahwa aku mengawasinya dari jendela. Lama kelamaan aku menjadi terbiasa memperhatikan windowman karena kupikir tak ada yang lain yang bisa kuperhatikan sejauh ini. Hingga akhirnya menjadi obsesi iseng" berhadiah. Dapet syukur, g' dapet yo wess,,
Dan sekarang aku mulai membuka satu pintu dari 2 pintu yang kupunya. lebih tepatnya ada orang yang menerobos masuk tanpa aku sadari,, dan aku membiarkannya. Aku tak mengusirnya seperti dulu. Mungkin memang sudah saatnya pintu ini dibuka kembali. agar semakin banyak sinar matahari yang kudapat untuk mencairkan es yang membeku ini.Dan saat aku membiarkan orang ini masuk, aku tahu, dia tak begitu banyak untuk berusaha masuk lebih dalam. Atau mungkin dia hanya merasa belum saatnya, entah aku tak mengerti. Ketika aku berusaha fokus pada orang ini, sebut saja, "New Doorman", windowman muncul terus dipikiranku. humph,,
dan hatiku,, dari sudut pandang hatiku,, aku tak mengerti dilema apa yang sedang terjadi. Hatiku tau obsesi windowman itu tak masuk terlalu jauh, tapi ia bingung kenapa saat ia menemukan another distractionnya,, pikirannya justru tertuju pada windowman yang sekarang sedang menghilang dari peredaran. tak pernah ada windowman seperti ini sebelumnya. Ketika aku tahu windowman" sebelumnya memiliki relationship, aku pasti mencari windowman yang lain. Tapi entahlah kenapa aku masih mempertahankannya hingga saat ini. mungkin bisa jadi karena aku tidak memiliki distraksi yang kuat.
Dan hati yang penuh tanda tanya ini hanya berharap tidak melukai siapapun, termasuk new doorman,, berharap new doorman melakukan pembuktian,, tetapi hati penuh tanda tanya ini juga masih mengharapkan windowman bisa masuk lewat jendela itu,, ha-ah! apa yang hati ini rasakan sebenarny???
Dan sekarang aku mulai membuka satu pintu dari 2 pintu yang kupunya. lebih tepatnya ada orang yang menerobos masuk tanpa aku sadari,, dan aku membiarkannya. Aku tak mengusirnya seperti dulu. Mungkin memang sudah saatnya pintu ini dibuka kembali. agar semakin banyak sinar matahari yang kudapat untuk mencairkan es yang membeku ini.Dan saat aku membiarkan orang ini masuk, aku tahu, dia tak begitu banyak untuk berusaha masuk lebih dalam. Atau mungkin dia hanya merasa belum saatnya, entah aku tak mengerti. Ketika aku berusaha fokus pada orang ini, sebut saja, "New Doorman", windowman muncul terus dipikiranku. humph,,
dan hatiku,, dari sudut pandang hatiku,, aku tak mengerti dilema apa yang sedang terjadi. Hatiku tau obsesi windowman itu tak masuk terlalu jauh, tapi ia bingung kenapa saat ia menemukan another distractionnya,, pikirannya justru tertuju pada windowman yang sekarang sedang menghilang dari peredaran. tak pernah ada windowman seperti ini sebelumnya. Ketika aku tahu windowman" sebelumnya memiliki relationship, aku pasti mencari windowman yang lain. Tapi entahlah kenapa aku masih mempertahankannya hingga saat ini. mungkin bisa jadi karena aku tidak memiliki distraksi yang kuat.
Dan hati yang penuh tanda tanya ini hanya berharap tidak melukai siapapun, termasuk new doorman,, berharap new doorman melakukan pembuktian,, tetapi hati penuh tanda tanya ini juga masih mengharapkan windowman bisa masuk lewat jendela itu,, ha-ah! apa yang hati ini rasakan sebenarny???
No comments:
Post a Comment